When I Meet You in This Summer Holiday
Malam itu, aku turun dari subway di Daeti Station pada pukul 9 malam. Aku berjalan sambil mendengarkan alunan musik soft favorite ku dari earphone yang aku kenakan. Aku memilih untuk menggunakan eskalator dan anak tangga daripada menggunakan lift dengan maksud untuk sedikit berolahraga di malam hari.
Ketika aku berjalan menuju eskalator, aku tersadarkan sesuatu. Sesosok lelaki di depanku, aku seperti sangat mengenal postur tubuh mungil yang sedang menyentuh layar handphone nya tanpa melihat jalan. Aku yang sangat yakin, berjalan menaiki anak tangga eskalator mencoba mendekatinya, dan "DOR!!!" kataku mencoba mengagetkannya. Dia yang tersadar aku berada di belakangnya, melepaskan earphone nya, dan tersenyum kepadaku.
"아유!!! 언제부터 내 뒤에 있어?" (Ayu!!! Sejak kapan berada di belakangku?) katanya sambil menunjukkan senyum tipis di bibirnya.
"내가? 아까부터!" (Aku? Dari tadi!) jawabku menunjukkan eyesmile ku. Kemudian berjalan menuju sampingnya. Ya, laki-laki itu adalah Park Jin Beom, seseorang yang aku sukai sedari dulu.
Jin Beom mengarahkan pandangannya kepadaku. Melihatku dari bawah sampai atas, "woah ayu~ kau terlihat langsingan dan cantik!" katanya, aku tersipu malu. "Gua langsing kan demi lu juga" bathinku. "Hmm... Habis dari mana?" Tanyanya lagi.
"Dari tempat lesan bahasa korea" jawabku
"Woah... Pantas saja bahasa korea mu sedikit lancar" ledeknya lagi sambil tertawa kecil. Wajahku memanas.
"입이 가벼고 싶어요" (aku ingin ringan mulut) kata-kataku yang salah segera meluncur begitu saja. Terlihat raut wajahnya berubah.
"내 말은 내가 수단 스러운 여자가 되고 싶어서 공부가 열심히 해야 돼잖아?" (Maksud ku, Aku ingin jadi perempuan yang cerewet, jadi harus belajar yang rajin, kan?), kataku benar-benar panik karena salah berucap di depannya.
"Jadi... Liburan ini kau tidak pulang?" Tanyanya lagi, aku menggelengkan kepala.
"Kenapa?"
"Aku memiliki kelas bahasa korea, kan?" Jawabku lagi.
Dia menganggukkan kepala dan tersenyum kepadaku, "ah iya sih ya!"
"Jadi, selama ini masih tinggal di asrama?" Tanya nya lagi
"Neng!" Kataku singkat, tiba-tiba saja temperatur badanku berasa lebih panas dari sebelumnya, aku takut Jin Beom mendengar suara detak jantungku yang berdegup kencang ini.
"안심심해?" (Ga bosen?) tanyanya lagi
Oh my....... Jangan sekarang, jangan sekarang berdetak kencangnya please.... aku takut terdengar olehnya.
Aku menggelengkan kepala dan sedikit salah tingkah, "imey-ya... Jebal..... Bersikaplah sedikit cool seperti biasanya" aku berharap dalam hati.
Sepanjang perjalanan, aku merasa aku sedang salah tingkah. Aku benar-benar takut suara detak jantungku terdengar lagi oleh nya.
Sekitar lima belas menit berjalan bersamanya, aku merasa sangat amat senang. Tiba-tiba dia membuka kembali percakapan yang sempat menghening, "Ayu! Itu rumahku" katanya sambil menunjuk ke arah rumah tempat dia tinggal.
"Yang mana?" Tanyaku membenarkan kaca mata ku.
"Itu!" Tunjuknya lagi. "Kau tak apa kan, kembali ke asrama sendirian?" Tanyanya penuh perhatian. Aku yang sedari tadi seperti salah tingkah, segera menganggukkan kepala. "Finally, i will seperate with him now" bathinku sambil menghela nafas yang sedari tadi aku tahan.
Jin Beom yang sepertinya mendengar helaan nafasku, mencoba menanyakan kepana kepadaku. Aku kembali salah-tingkah dibuatnya. "Amugeotdo anya!" Kataku.
"Gereoum... Annyeong!!! Sampai jumpa lagi" katanya sedikit membungkuk, dan meninggalkanku di gelapnya malam itu.
"Iya, annyeong" kataku membalas ucapannya.
"Jalga, ayu" (hati-hati di jalan) ucapnya lagi. Aku mengangguk kemudian pergi.
Saat itu, aku benar-benar ingin segera menghilang dari pandangannya. Aku benar-benar malu, dan takut untuk bertemu dengan nya. Malu karena sempat salah tingkah, dan takut apabila detak jantungku terdengar oleh nya.
Malam itu, saat aku berjalan dan sudah tak dapat melihat nya lagi. Aku merasa lega dan sedih. Aku merindukannya, sangat merindukannya.
Aku yang benar-benar merindunya, merasa lega. Karena selama libur panas, saat itu aku bisa melihat wajahnya dan ngobrol bersamanya walaupun hanya 20menit. Aku malam itu, sangat bahagia.
"Thanks god, cause you make my dream became true altought just 20minutes" :)
Comments
Post a Comment