My First MT's Story - The Real Culture of Society in Korea
First MT (Membership Training) di Korea, Sebuah Culture Korea yang Sebenarnya.
Setelah seminggu, aku masuk kuliah, kegiatan wajib di korea untuk menjalin tali persahabatan adalah melakukan perjalanan MT (membership training). Disana kita para mahasiswa akan berbaur satu-sama lain bersama professor. MT tidak hanya dilakukan oleh para mahasiswa saja, perusahaan-perusahaan juga mengadakan MT guna mempererat rasa persahabatan antar anggota baru dan anggota lama.
Karena kala itu bahasa korea ku tidak bagus, aku tak tau MT saat itu berada dimana. Yang aku ingat, di jumat pagi yang cerah, Jin Beom mencoba menelpon kakaotalk ku, dan mengirim sebuah SMS, aku pun tak mengerti isinya, tetapi aku mengetahui inti pesannya:
"berkumpul di depan gedung 1 pada jam 11 siang" (itu terjemahan dari teman ku yg bisa berbahasa korea dengan lancar).
Pada pukul 11, aku berjalan menuju gedung 1, gedung para mahasiswa design melakukan kegiatan belajarnya. Aku melihat Park Jin Beom, dan juga Jung Hyun Soo di depan sedang menunggu kehadiranku. Jung Hyun Soo, anak yang terlihat ceria dan sok asik, yang mencoba memanfaatkan ku yang berlabel 'foreigner' untuk belajar bahasa inggris.
Kami bertiga berjalan menuju bawah, tempat Bus kami berhenti menunggu kami. Di tengah perjalanan, Jung Hyun Soo berpamitan kepada Jin Beom untuk membeli sedikit bekal karena dia belum sempat mengambil sarapannya di rumah. Di saat yang bersamaan, Park Jim Beom juga menawariku untuk membeli Kimbab (nasi gulung rumput laut ala korea) kepadaku. Aku menggelengkan kepala, karena aku tak lapar, dan juga aku sedang berniat menjalankan diet ku, demi dia... Park Jin Beom, seseorang yang membuat jantungku berdegup pertama kalinya.
Aku duduk di Bus bersebelahan dengan Jin Beom. Saat itu, Jin Beom benar-benar memperlakukanku sangat baik, lagi-lagi perlakuannya yang seperti itu, membuatku takut. Takut bila detak jantungku yg berdetak kencang ini terdengar olehnya.
Aku masih ingat, Jin Beom menyentuh tanganku, memegang jemariku, ketika kami sedang membicarakan tentang 'perbedaan musim di korea dan indonesia'. Kami berdua bisa saling tersenyum dan tertawa, karena di tengah-tengah perbincangan ini terdapat Google Translator sebagai penerjemah percakapan kami.
Perjalanan kami pertama, kami pergi ke sebuah tempat (ga ngerti namanya, soalnya kala itu bahasa korea ku buruk banget ㅠㅠ) yang terlihat indah, karena terdapat sungai dan sedikit hutan yang mengering. Dari kejauhan, aku memotret sosok Park Jin Beom yang sedang asik bermain di mulut sungai bersama Hyun Soo dan Seok Hwan dalam mata dan pikiranku.
Setelah dia puas bermain, aku rasa dia sedang kebingungan mencari seseorang. Ketika dia melihat kearahku, diapun tersenyum lega, akupun demikian. Lagi-lagi jantung ini berdetak kencang.
Beberapa puluh menit kemudian, kami semua berjalan menuju tempat selanjutnya.
Sebuah perkampungan rumah dengan warna-warni yang indah. Tadinya, aku pikir perkampungan tersebut bernama 'Gamcheon Culture Village' yang terkenal di Busan, ternyata bukan. Karena tempat itu sangat jauh dari Busan.
Park Jin Beom berjalan di sebelahku, kemudian mengajakku berpose bersama di sebuah gambar sayap malaikat. Kami berfoto bersama disana. Aku sangat senang bisa berfoto bersamanya untuk yang pertama kali.
Tak lama, Park Jin Beom dengan perhatiannya, menanyakanku 'apakah aku ingin pergi ke toilet?' Aku pun menggelengkan kepala. Dia menyuruhku menunggunya sebentar, karena dia ingin pergi ke toilet. Aku pun tersenyum tanda mengijinkannya.
Setelah kembali ke bus, aku kembali duduk di sebelah Jin Beom. Dia memberikanku sebungkus permen anggur, dan aku memberikan beberapa butir permen coklat pemberian ketua professor ku ketika sedang berada di tempat perberhentian sementara tadi.
Jin Beom, Hyun Woo, Hyun Soo, dan Seok Hwan mencoba menguncir rambut panjangnya. Mereka berempat terlihat sangat cantik. Lagi-lagi, Jin Beom berhasil mencuri hatiku.
Malam harinya...
Waktu pertunjukan akan dimulai. Ya, di acara MT, kami di persilahkan untuk menunjukkan bakat yang kami punya. Jin Beom, Hyun Soo, Hyun Woo, dan Seok Hwan menampilkan sebuah tarian, dari Idol Perempuan bernama Girls Day. Mereka menari kan Something dengan lancar dan tanpa malu. Jin Beom CS pun ber-make up ala perempuan dengan rok yang pendek.
Beberapa saat sebelum pertunjukan berakhir, MC memanggil namaku. Jin Beom mendorongku dengan semangat untuk menyuruhku menampilkan bakatku di depan orang-orang ini. Aku yang bingung ingin menampilkan apa, hanya dapat bernyanyi satu-satu di depan penonton. Ketika aku turun dari panggung, Jin Beom menghampiriku, dan memberikan ucapan "수고 했어요" (sudah bekerja keras). Aku hanya bisa tersenyum malu.
Acara di tutup dengan, pernyataan cinta dari Kim Hyun Woo kepada Lee Ji Min. Mereka berdua sangat romantis. Dan for your information, hubungan mereka dari 2014 itu masih awet hingga sekarang ini. Kabarnya, mereka akan melangsungkan pernikahan di tahun 2018. 결혼 축하한다!!! (Happy Wedding) hahaha.
Pada pukul 10 malam, kami kembali menuju kamar. Mempersiapkan inti dari acara MT ini. Disini, kami di wajibkan untuk minum beberapa gelas Soju (minuman fermentasi dan beralkohol khas korea) yang di campur dengan Maekju (beer). Aku dapat melihat sisi sebenarnya dari sosialita di Korea yang sebenarnya dari sana.
Hyun Soo adalah anak yang paling rajin menawarkanku dengan segelas soju. Akan tetapi, Jin Beom selalu menghentikan aksinya, dia terlihat seperti pahlawanku pada malam itu. Jin Beom selalu duduk disebelahku, dia juga selalu mengingatkan aku agar tidak meminum minuman bermabuk tersebut. Kami bersama para professor saling menuangkan soju dan alkohol pada gelas satu-sama lain. Jin Beom menuangkan soda ke gelasku, sementara aku menuangkan soju pada gelasnya, begitupun dengan aku dan profesor.
Tak terasa, acara perkumpulan ini telah menghabiskan waktu, hingga pukul 4 dini hari, anak-anak seperti Lee Ji Min, dan Park Na Yeon, Ryu Kyong Hwa, serta para eonni Na Hyun Na, Seo Eun Hye dan lain-lain yang telah mabuk memasuki kamar, untuk beristirahat. Sesekali Lee Ji Min pergi menuju kamar mandi untuk memuntahkan alkohol yang diminumnya sedari tadi. Itu adalah pertama kalinya aku melihat orang mabuk, aku yang tercengang di tenangkan oleh Jin Beom, Hyun Woo, dan Hyun Soo. "Dia baik-baik saja! Tak perlu khawatir", Jim Beom mengajakku ke kamar, dan menyuruhku untuk tidur. "Jaljja ayu" katanya sambil mematikan lampu tidur.
Paginya, kami bersiap untuk kembali ke Busan, kali ini... Jin Beom tidak duduk di sebelahku lagi. Dia duduk bersama Im Ji Hyun. Seorang gadis cantik berperawakam sangat kurus dengan wajah yang khas korea banget. Aku sedikit cemburu, tapi ku tak dapat berbuat apa-apa.
Dalam perjalanan pulang, aku hanya tertidur lelap. Ketika sampai di Busan, Jin Beom membangunkanku. Aku sedikit malu dengan penampilanku yang berantakan. Aku takut dia berfikir 'sudah gendut jelek kaya gajah, berantakan pula' :" sangat komplikasi sekali...........
Beberapa saat kemudian, Jin Beom menawarkanku makan bersama di sebuah restoran dekat asrama. Aku yang tak membawa uang, dan tak mengerti makanan korea waktu itu, sengaja menolaknya. "Ketika aku sudah cantik, dan pintar berbahasa korea, aku akan bersamamu" kataku dalam hati, dan tersenyum sambil berjalan menuju asrama.
'Ya! Aku harus bisa cantik, dan bersanding di sebelahnya'
Comments
Post a Comment